Sabtu, 19 April 2014
Jumat, 11 April 2014
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. A BAYI BARU LAHIR NORMAL 2 JAM
ASUHAN
KEBIDANAN PADA BAYI NY. A
BAYI BARU
LAHIR NORMAL 2 JAM
PROGRAM
STUDI D-III KEBIDANAN
STIKES
WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2013/2014
TINJAUAN TEORI
I.
Konsep Dasar
Bayi Baru Lahir
A. Pengertian
Ø
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir
tepat pada waktunya, biasanya 39 minggu sampai 40 minggu dengan berat badan
lahir antara 3000 sampai 3700 gram. (Suryani,
2001 : 26)
Ø
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir
dari kehamilan 31 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2006 gram
sampai 4000 gram. (Ilmu Kebidanan, 1999 :
246-264)
Ø
Bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa
kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu. (IKA,
1995 : 147)
B. Ciri-ciri Bayi Normal
a.
Berat badan 2500 gr sampai 4000 gr
b.
Panjang badan lahir 48-50 cm
c.
Lingkar dada 32-34 cm
d.
Lingkar kepala 33-35 cm
e.
Bunyi jantung dalam menit-menit pertama
kira-kira 180x/ menit kemudian menurun sampai 120-140x/ menit
f.
Kulit kemerah-merahan dan licin karena
jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi vernix coseosa
g.
Rambut lanugo telah tidak terlihat,
rambut kepala biasanya telah sempurna
h.
Genetalia testis turun (pada bayi
laki-laki), labia mayora sudah menutup labia minora (pada perempuan)
i.
Reflek isap dan menelan sudah terbentuk
dengan baik
(ilmu kebidanan,1999)
C. Perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi baru
lahir
·
Perubahan metabolisme karbohidrat. Dalam
waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk
menambah energi pada jam 3 pertama setelah lahir diambil dari hasil metabolisme
asam lemak, bila karena sesuatu hal misalnya bayi mengalami, metabolisme asam
lemak tidak memenuhi kebutuhan pada neonatus maka kemungkinan besar bayi akan
menderita hipoglikemia.
·
Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi baru lahir, bayi berada pada
suhu lingkungan yang lebih rendah dibanding suhu dalam rahim Ibu, apalagi bayi
dibiarkan dalam suhu kamar 25o C maka bayi akan kehilangan panas
melalui konveksi, radiasi dan evaporasi sebanyak 200kal/ kg, BB/ menit.
Sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10 nya.
·
Perubahan pernafasan
Selama dalam uterus, janin mendapatkan O2
dari pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Bayi normal melalui pernafasan 30
detik sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan bayi dalam kaitannya dengan
pernafasan dan peredaran darah dapat digunakan Apgar Score, dapat juga dilihat
dari frekuensi denyut jantung, pernafasan, wajah, ekstremitas dan seluruh
tubuh. Pernafasan bayi normal berkisar antar 30-60x/ menit
·
Perubahan sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru
mengakibatkan tekanan O2 meningkat dan tekanan CO2
menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru sehingga
aliran darah tersebut meningkat. Hal ini mengakibatkan darah dari arteri
pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus talpus dipotong aliran
darah dari plasenta melalui vena cava. Sirkulasi janin berubah menjadi
sirkulasi bayi yang hidup di luar kandungan.
D. Hal-hal yang dilakukan pada bayi yang baru lahir
Ø
Menghisap lendir dan merangsang
pernafasan sekaligus menilai Apgar Score. Tujuan menghisap lendir adalah
saluran pernafasan bebas dari sumbatan kotoran sehingga pasien dapat bernafas
secara normal.
Tanda
|
Skor
|
||
0
|
1
|
2
|
|
1.
Frekuensi jantung
2.
Usaha bernafas
3.
Tonus oto
4.
Reflek
5.
Warna kulit
|
·
Tidak ada
·
Tidak ada
·
Lumpuh
·
Tidak ada
·
Biru/ pucat
|
·
< 100 x/ menit
·
lambat, tidak teratur
·
Ekstremitas fleksi
·
Gerakan sedikit
·
Tubuh kemerahan, ekstremitas biru
|
·
> 100 x/ menit
·
Menangis kuat
·
Gerakan
·
Gerakan kuat
·
Seluruh tubuh kemerahan
|
Penggunaan Apgar Score bayi baru lahir
ada 3 golongan :
-
Apgar score 1 menit 7-10 : normal/
baik
-
Apgar score 1 menit 4-6 : Asphyxia/
sedang
-
Apgar score 1 menit 0-3 : Asphyxia/
berat
Ø
Mengeringkan badan bayi dari cairan
ketuban dengan menggunakan kain yang halus atau handuk
Ø
Memotong dan mengikat talpus dan
memperhatikan tehnik septic dan antiseptic, agar tidak terjadi infeksi talpus
dipotong dengan menggunakan gunting steril
Ø
Apabila bayi tidak menangis lakukan cara
sebagai berikut :
1.
Rangan taktil dengan cara menepuk-nepuk
kaki, mengelus-elus dada, perut dan pinggang.
2.
Bila dengan rangsangan taktil belum
menangis lakukan mount to mount (nafas buatan dari mulut ke mulut)
Ø
Memperhatikan suhu tubuh bayi dengan
cara :
1.
Bayi dibungkus dengan kain hangat
2.
Jangan membiarkan bayi dalam keadaan
basah
3.
Jangan memandikan bayi dengan kain
dingin
4.
Daerah kepala ditutupi
Ø
Merawat talpus dengan menggunakan triple
day
Ø
Mendekatkan bayi dengan ibu dan menetek
setelah lahir
Ø
Membersihkan badan bayi dengan
menggunakan kain waslapl dengan air hangat
Ø
Memberikan obat mata untuk mencegah
terjadinya infeksi gonorhoe, rubella dll
Ø
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan
tertukarnya bayi satu dengan yang lain
Ø
Memakaikan pakaian bayi
(ilmu
kebidanan,1999)
E. Pemantauan Tanda-tanda Vital
1.
Suhu badan bayi diukur melalui rectum
atau ketiak
2.
Pada pernafasan normal, perut dan dada
waktu inspirasi
3.
Nadi dapat dipantau di semua titik nadi
perifer
4.
Tekanan darah hanya bila ada indikasi
Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila
mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda sebagai berikut :
a.
Sesak nafas
b.
Frekuensi pernafasan boxim
c.
Malas minum
d.
Panas atau suhu badan bayi rendah
e.
Gerak retraksi di dada
f.
Kurang aktif
g.
Berat lahir rendah (1500-2500) dengan
kesulitan minum
(buku
ilmu kesehatan anak)
F. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir
Penatalaksanaan bayi baru lahir meliputi
a.
Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap
infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir, pastikan untuk melakukan
tindakan pencegahan infeksi berikut :
Ø
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan bayi
Ø
Pakai sarung tangan bersih
Ø
Pastikan semua peralatan termasuk klem,
gunting dan benang tali pusat telah diinfeksi tingkat tinggi (steril)
Ø
Pastikan semua pakain, handuk, selimut,
serta kain untuk bayi telah dalam keadaan bersih
Ø
Pastikan bahwa timbangan, pita ukur,
temperatur, stetoskop dan benda-benda yang akan bersentuhan dengan bayi telah
dalam keadaan bersih.
b.
Penilaian awal
Segera lakukan penilaian awal pada bayi
baru lahir secara cepat dan tepat (0-30 detik) jika bayi mengalami kesulitan
bernafas, menangis lemah, lemas dan atau kulit berwarna pucat biru segea
bersihkan asuhan untuk membantu memulai pernafasan.
c.
Pencegahan kehilangan nafas
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur
temperatur tubuhnya secara memadai dan dapat dengan cepat mengalami kedinginan
jika kehilangan panas tidak segera dicegah. Jika bayi dalam keadaan basah atau
tidak diselimuti mungkin akan mengalami hipotermi meskipun berada dalam ruangan
yang relatif hangat.
Mekanisme kehilangan panas
Ø
Evaporasi adalah cara kehilangan panas tubuh bayi yang terjadi karena
menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi yang tidak cepat
dikeringkan.
Ø
Konduksi adalah
kehilangan panas melalui kontak kulit langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang cepat dingin.
Ø
Konveksi adalah
kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan
Ø
Radiasi adalah
kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai
temperatur tubuh.
Mencegah kehilangan panas
1.
Keringkan bayi secara seksama
2.
Selimuti bayi dengan selimut/ kain
bersih, kering dan hangat
3.
Tutup bagian kepala bayi
4.
Anjurkan Ibu untuk memeluk dan menyusui
bayinya
5.
Jangan segera memandikan bayi baru lahir
6.
Tempatkan bayi di lingkungan
d.
Rangsangan taktil
Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan
tindakan stimulasi, jika bayi tidak memberikan respon terhadap pengeringan dan
rangsangan serta menunjukkan tanda-tanda kegawatan maka segera lakukan tindakan
untuk membantu pernafasan
e.
Asuhan tali pusat
Ø
Mengikat tali pusat sekitar 1 cm dari
pusat bayi dengan menggunakan benang desinfektan tingkat tinggi atau klem
plastic tali pusat kemudian lakukan simpul kunci atau jepitan secara mantap
klem tali pusat tersebut.
Ø
Perawatan tali pusat
-
Jangan membungkus tali pusat/ perut
dengan mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat.
-
Pemakaian alkohol/ betadhin masih
diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali pusat basah/ lembab.
-
Beri nasehat pada ibu tentang cara :
1.
Melihat popok di bawah puntung tali
pusat
2.
Jika puntung tali pusat kotor cuci
secara lembut dengan ari matang dan keringkan dengan air bersih
3.
Beritahu Ibu untuk mencari bantuan jika
tali pusat menjadi merah atau mengeluarkan darah atau nanah.
f.
Memulai pemberian ASI
Pastikan pemberian ASI dimulai dalam
waktu 1 jam setelah bayi lahir. Jika mungkin anjurkan Ibu untuk memeluk dan
mencoba untuk menyusui bayinya segera setelah tali pusat di klem atau di
potong.
·
Keuntungan pemberian ASI secara dini :
a.
Merangsang produksi ASI
b.
Memperkuat reflek menghisap bayi
c.
Mempromosikan keterikatan antara Ibu dan
bayi
d.
Memberikan kekebalan pasif melalui
colostrum
·
Pedoman umum untuk Ibu saat menyusui
a.
Mulai menyusui segera setalah lahir
(dalam waktu 1 jam)
b.
Jangan berikan makanan atau minuman lain
kepada bayi
c.
Berikan ASI saja selam 6 bulan pertama
sesuai dengan kebutuhannya selama bayi menginginkannya.
g.
Pemberian Profilikus terhadap gangguan
mata
Pemberian tetes mata profilaktif (lar.
Perak nitrat 1%) atau salep (tetrasiklin 1% atau eritromisin 0,5%) harus
diberikan dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran bayi jika melebihi waktu
tersebut, maka pemberiannya tidak efektif terutama diafragmatik dan abdominal
biasanya masih tidak teratur dalam hal frekuensi dan ditanya pernafasan ini
timbul akibat aktifitas normal susunan syaraf pusat dan perifer yang dibantu
oleh beberapa rangsangan lainnya.
(buku
ilmu kesehatan anak)
TINJAUAN
KASUS
“Asuhan
Kebidanan pada Bayi Ny. A Bayi Baru Lahir Normal 2 Jam”.
I.
SUBJEKTIF
( S ) :
·
Biodata
A. Identitas Bayi
Nama
bayi
: Bayi Ny. A
Umur
: 2 jam
Tgl / Jam
lahir : 24 Januari
2007, Pukul 02.30 WIB
Jenis
kelamin :
Perempuan
No. Status Register :
244408
Berat
Badan
: 3000 gram
Panjang
Badan : 49 cm
B. Identitas Orang Tua
Nama ibu :
Ny.
A
Nama Ayah : Tn. U
Umur
: 27
tahun
Umur :
30 tahun
Agama
: Islam
Agama :
Islam
Suku
:
Sunda
Suku
: Sunda
Pendidikan :
SMP
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
Tidak bekerja Pekerjaan
: Wiraswasta
·
Anamnesa
Pada tanggal 24 Januari 2007, pukul
02 : 30 WIB
1. Riwayat Penyakit Kehamilan
Tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti :
Jantung, DM, liver, dan sebagainya.
2. Kebiaaan waktu hamil
Ibu mengatakan selama hamil tidak ada pantangan makanan,
tidak pernah merokok, minum jamu-jamuan dan obat-obatan terlarang.
3. Riwayat persalinan sekarang
Bayi lahir spontan ditolong oleh bidan segera menangis,
dengan PB 49 cm, BB 3000 gram, jenis kelamin perempuan, NCB, SMK, ketuban pecah
spontan, warna jernih berbau khas, tidak ada komplikasi lain yang menyertai
kehamilan.
II.
OBJEKTIF (O)
Ø
Keadaan umum
: Composmentis
Ø
Respirasi
: 45 x/menit
Ø
Berat
badan : 3000
gram
Ø
Suhu
: 36,80C
Ø
Nadi
: 110 x/menit
- Pemeriksaan secara sistematis
a. Kepala
: Keadaan normal
b. Mata
: Sklera putih (an ikterik), conjungtiva merah muda (an anemis)
c. Telinga
: Bentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, lentur dan flexible,
tidak ada kelainan.
d. Hidung
: Tidak ada sekret, tidak ada kelainan.
e. Mulut
: Gusi berwarna merah muda, lidah simetris, reflek rooting kuat.
f. Leher
: Tidak ada kelainan, bentuk pendek simetris, tidak ada benjolan dan
sebagainya.
g. Dada
: Bentuk simetris, nafas tidak sesak, denyut jantung reguler, putting
susu sudah terbentuk / menonjol dan simetris.
h. Tali
pusat : Kering dan bersih
i. Genitalia
: Labia mayora sudah menutupi labia minora, klirotis menonjol terdapat
kembali hymen.
j. Esktremitas
: Dalam posisi flexi, reflek genggam baik, tidak ada kelainan.
k. Anus
: Membuka, terdapat 1 anus dan tonus spingler baik, tidak ada kelainan.
l. Reflek
: a. Reflek morro : Å
b. Reflek rooting : Å
c. Reflek graphs : Å
d. Reflek tonic neck : Å
m. Antropometri
: a. Lingkar kepala : 33 cm
b. Lingkar dada
: 32 cm
c. Lingkar lengan atas : 11 cm
n. Eliminasi
: a. Defekasi : Meconium Å, warna hitam kehijauan
b.
Miksi :
Normal Å, frekwensi 5 x/hari
III.
ASSESEMENT (A)
NCB, SMK, bayi baru lahir normal 2 jam, dengan potensial
hypotermi.
IV.
PLANNING
a. Membersihkan jalan nafas à Sudah,
segera setelah bayi lahir dengan menggunakan sleem.
b. Menjaga bayi agar tetap hangat à Tidak
ada tanda hipotermi,
- Mengeringkan bayi secara seksama
- Membungkus bayi dengan kain bersih
dan lembut
- Menutupi bagian kepala bayi
c. Mengobservasi tanda-tanda vital à Keadaan
umum bayi baik, S : 36,80C, R : 45 x/menit, P : 110 x/menit.
d. Memberikan salep mata pada bayi à Untuk
pencegahan infeksi pada mata.
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)